Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Warga Lembang Buakayu Demo PT. Malea Terkait dampak Negatif Aktivitas Perusahaan

Redaksi
9 Mei 2019, 14:00 WITA Last Updated 2020-07-26T19:35:24Z
A D V E R T I S E M E N T
Unjuk Rasa Warga Buakayu
INFOKITASULSEL- MAKALE |Ratusan Warga Masyarakat lembang Buakayu Kecamatan Bonggakaradeng melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Tana Toraja dan DPRD Tana Toraja, Kamis, 9 Mei 2019.

Mereka menyampaikan aspirasi terkait aktivitas Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Malea yang dibangun di wilayah Makale Selatan, Rano, dan Bonggakaradeng,dan dianggap merusak lingkungan.


Kepala Lembang Buakayu sebagai Korlap aksi Jhonlie Sandakila’, meminta agar pemerintah Kabupaten Tana Toraja terlibat langsung menyelesaikan persoalan sesuai dengan aspirasi yang disampaikan kepada pihak PT Malea karena aspirasi masyarakat Buakayu selama ini tidak pernah ditanggapi oleh pihak PT Malea.

Jhonlie Sandakila’ mengatakan kehadiran PT Malea berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja namun sangat berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan.

Aktivitas PT Malea diduga mengakibatkan terjadinya penyempitan sungai akibat limbah dari terowongan yang dibuang dipinggir sungai, akibatnya air meluap menggenangi kawasan persawahan, perkebunan bahkan abrasi yang mengakibatkan tanah longsor.

Ada 9 tuntutan yang disampaikan masyarakat Buakayu dalam surat pernyataan sikap aspirasi yang yang disampaikan ke DPRD dan Bupati Tana Toraja, yaitu:

1. Warga Buakayu keberatan atas penggunanaan kata “MALEA” pada perusahaan ini karena MALEA adalah nama salah satu tongkonan di Buakayu dan nama salah satu RT di Buakayu sementara PT Malea tidak memberi kontribusi apa-apa pada daerah Buakayu.

2. Meminta PT Malea agar segera membangun jembatan baja menggantikan jembatan gantung yang menghubungkan Buakayu dengan Rano Utara.

3. Meminta PT Malea agar wilayah Buakayu yang terdampak abrasi segera ditalud atau bronjo

4. Akses jalan yang menghubungkan wilayah Buakayu dan PT Malea agar segera dibeton

5. Meprioritaskan tenaga kerja lokal dari Buakayu untuk bekerja di PT Malea

6. Mengangkat salah satu anggota masyarakat dari Buakayu sebagai tenaga humas di PT Malea dan mengganti humas yang ada saat ini karena dinilai tidak netral dalam pengambilan karyawan baru.

7. PT Malea memberikan jaminan ganti rugi kepada masyarakat Buakayu yang terdampak abrasi dan kerusakan lingkungan

8. Masyarakat Buakayu menuntut listrik gratis dari PT Malea jika sudah beroperasi

9. Memberikan insentif bagi pemerintah dan aparat Lembang Buakayu.

10. Warga Buakayu meminta aspirasi ini segera ditanggapi oleh pihak PT Malea dalam bentuk pernyataan tertulis dalam jangka waktu 2 minggu, jika tidak warga Buakayu akan kembali turun dengan massa yang lebih besar.

Iklan

               
         
close