 |
| Taufik Hidayat (gambar: Indosport.com) |
Melalui jejaring sosial instagram, Taufik mengatakan," Tapi, ada yang aneh, bendera Merah Putih gak ada? Diganti dengan bendera PBSI, ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora, KONI, KOI? Kerjamu selama ini ngapain aja?" Tegas Taufik Hidayat.
Melalui unggahan tersebut, ia menilai pemerintah seharusnya malu atas kejadian tersebut.
“Bikin malu negara Indonesia aja, jangan ngarep jadi tuan rumah olympic or piala dunia, urusan kecil aja gak bisa beres, kacau dunia olahraga ini". Ucap pria yang membawa Indonesia Juara Piala Thomas 2000 dan 2002 itu," lanjutnya Taufik di akun media sosialnya.
Seperti diketahui, Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan China pada hari Minggu, 17 Oktober 2021. Indonesia mengakhiri dahaga gelar Piala Thomas yang sudah berlangsung selama 19 tahun.
Akan tetapi, terasa ada yang kurang dalam perayaan kemenangan Piala Thomas Indonesia kali ini. Ketika Indonesia Raya berkumandang, tak ada bendera merah putih yang berkibar.
Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah putih lantaran sedang mendapatkan hukuman dari Badan Anti Doping Dunia, WADA.
Beberapa waktu lalu, WADA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia bersama Thailand dan Korea Utara sebagai negara yang tidak patuh doping. Hal ini karena Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) tidak patuh menerapkan program pengujian yang efektif. Salah satu akibat dari insiden itu, bendera merah putih dilarang berkibar dalam ajang internasional.
Alhasil menggantikan bendera Indonesia yang tidak bisa berkibar, bendera PBSI lah yang kemaren berkibar saat kontingen Indonesia berada di podium juara.
Dari kasus ini Taufik Hidayat mempertanyakan kenapa bendera merah putih tidak ada ketika seremoni perayaan kemenangan. Taufik Hidayat juga mengecam LADI, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sampai Komite olahraga Nasional Indonesia (KONI).
.png)
.jpg)
.jpeg)
