![]() |
Pagar Kebun Masyarakat untuk antisipasi kerbau liar. (foto: Facebook/Alharis Tandi Linggi')
Infokitasulsel.com, Toraja- Tokoh Pemuda masanda yang juga merupakan Ketua LSM LP3 Alharis Tandi Linggi' geram melihat dan mendengar keluhan dari masyarakat Lembang Belau utara, sehingga ia sendiri turun langsung dan bahkan mendapati 6 kerbau dalam kebunnya sendiri.
Haris menceritakan dimana ada oknum yang dengan sengaja membebaskan kerbau peliharaannya hingga merusak perkebunan warga.
"Surat terbuka kepada siapun yg melepas kerbaunya secara liar ke Masanda, Induk, Tabaya, Seppon, Saya meminta dengan hormat untuk segera ditarik semua kerbaunya kembali dari tempat yg saya sebutkan di atas.
Kecuali sanggup siakomi pakandei tu mintuk to ma'bela' rekke masanda, Induk, Tabaya dan se'pon", tutur Haris dengan nada geram.
Haris juga mengancam, " Saya akan melaporkan ke Polres Tana Toraja bilamana dalam jangka 1 bulan himbauan saya tidak di indahkan oleh siapapun yang merasa memiliki kerbau di daerah tersebut, karena daerah tersebut bukan tempat pemeliharaan kerbau secara liar". Tutup haris.
Sementara di konfirmasi terpisah Kepala Lembang Belau Utara Frederik Kumbun mengatakan kami tidak melakukan pembiaran dan saat ini kami akan memanggil semua pemilik kerbau yang ada di lokasi tersebut untuk duduk bersama.
Beliau juga mengatakan lokasi memang dulunya tempat penangkaran kerbau.
"Sebenarnya sudah ada tempat khusus yang dipagar untuk pelepasan kerbau yang telah di anggarkan dari dana desa 3 Tahun yang Lalu namun karena kebakaran saat musim kemarau sehingga merusak pagar dan membuat kerbau berkeliaran lepas ke perkebunan masyarakat" Tutup Frederik Kumbun yang dihubungi via telepon seluler.
Frederik Kumbun juga mendukung penuh langkah masyarakat yang ingin kembali bercocok tanam, demi menyelamatkan ketahanan pangan apabila Covid-19 berlanjut. IklanTren untuk Anda
DaerahLihat SemuaIklanSosialLihat SemuaPopulerIklanBerita TerkiniLihat SemuaIklanIklan |