 |
| Albertus Patarru saat mendengar keluhan petani kopi di Bittuang (Ist) |
"Selama ini, pemerintah kurang perhatian kepada petani kopi. Pendampingan penyuluh pertanian tidak maksimal," ujar Obednego, salah satu petani kopi desa Bolokan di hadapan Calon Bupati Albertus Patarrru.
Obednego yang juga mantan kepala lembang Bolokan dua periode mengatakan saat panen kopi tiba, harga kopi sering anjlok akibat permainan tengkulak dan pasar. Rendahnya harga kopi tidak sebanding dengan tingginya biaya produksi.
Menurutnya, apabila perhatian pemerintah maksimal kepada para petani kopi, tentunya kesejahteraan petani kopi dan keluarganya juga akan meningkat. Jika nantinya pasangan Albertus Patarru dan John Diplomasi terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati bisa memperjuangkan nasib petani kopi di Tana Toraja.
"Kami berharap, jika Albert-John terpilih, petani kopi mendapat perhatian dari pemerintah. Petani juga mendapat bantuan bibit dan pupuk serta pendampingan penyuluh lebih maksimal lagi," harap Obednego.
Mendengar keluh kesah para petani kopi desa Bolokan, Calon Bupati Albertus Patarru berjanji jika terpilih menjadi bupati, pihaknya bakal memperjuangkan harapan dan keinginan para petani kopi.
Agar harga kopi tidak dipermainkan oleh tengkulak dan pasar, Albert-John juga akan melakukan intervensi harga melalui badan usaha yang dibentuk langsung oleh pemerintah.
Jika terpilih, Albert John akan melakukan pembinaan kepada petani melalui pendampingan penyuluh yg berkualitas. Serta menyediakan bibit unggul melalui proses penelitian, penyediaan pupuk yg maksimal
"Kewajiban dan tugas pemimpin adalah mendengar aspirasi masyarakat. Jika Albert-John terpilih, kami akan memperjuangkan keinginan masyarakat," kata Albertus Patarru.
.jpg)
