Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

September 2021, AMSI Sulsel - Google News Gelar Literasi Berita di Makassar

Ricdwan Abbas
10 Sep 2021, 07:51 WITA Last Updated 2021-09-10T02:31:24Z
A D V E R T I S E M E N T

Rilis Pers AMSI
Infokitasulsel.com, Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Selatan melalui dukungan Google News Initiative bersama Cek Fakta menyelenggarakan Training Literasi Berita (News Literacy) di Makassar pada Sabtu, 11 September 2021.


Ketua AMSI Sulawesi Selatan Herwin Bahar mengatakan Managing Editor Kompas.com Heru Margianto akan menjadi pembicara utama bersama Praktisi Media dari Suara.com Arsito Hidayatullah dalam pelatihan Literasi Berita di Makassar.


"Khusus Sulawesi Selatan. Mas Heru Margianto yang akrab disapa mas Mbonk dan mas Sito alias Arsito Hidayatullah adalah praktisi media yang sangat populer di kalangan milenial. Peserta di Makassar beruntung mendapat jatah pembicara ini," kata Herwin. 


Herwin yang juga Direktur LintasTerkini.com ini memberikan apresiasi kepada salah seorang jurnalis senior di Makassar Andi Fadli yang bersedia didaulat menjadi moderator dalam pelatihan Literasi Berita yang dilaksanakan serentak di 10 provinsi di Indonesia. 


"Saya berterima kasih atas kesediaan senior kami yang biasa disapa Pung Fadli yang bersedia memoderasi kegiatan ini. Beliau nanti akan didampingi Sekertaris Badan Promosi Pariwisata Sulsel. Kami turunkan juga pengurus terbaik kami. Kebetulan Hendra yang sekertaris Sulsel Sulsel juga mewakili keterwakilan unsur media di badan promosi pariwisata daerah," kata dia.


Terkait hal itu, Herwin berharap Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bisa merespon surat audiens Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulsel yang sudah hampir sebulan belum mendapat respon dari pihak sekertariat.


"Saya rasa pak Plt. Gubernur kita akan senang dengan kabar berita ini. Karena Sulawesi Selatan menjadi provinsi utama yang melaksanakan literasi berita dengan standar Google News dan CekFakta dot com," kata Herwin


Sementara itu, Irene Jay Liu, News Lab Lead Google Asia Pacific (APAC) melalui video pengantar menyampaikan pentingnya keterlibatan semua pihak melawan mis-informasi.  Ia berharap pelatihan ini dapat membantu masyarakat mengidentifikasi informasi tersebut benar berdasarkan fakta atau hanya fiksi.


“Terlebih di era pandemi, jika kita tidak dapat membedakan antara informasi yang benar dan fiksi, itu bisa menjadi masalah hidup dan mati. Apalagi informasi tersebut adalah informasi penting yang akan menjadi pertimbangan untuk mengambil keputusan penting bagi keluarga yang mereka cintai,” ujarnya.


Sebelumnya AMSI telah mentraining 20 jurnalis dari media anggota AMSI sebagai trainer Literasi Berita dan kemudian menyelenggarakan training bagi publik ini. Pada kedua  training tersebut, AMSI mengadopsi kurikulum yang dirumuskan oleh Masato Kajimoto, Associate Professor di University of Hong Kong. 


Melalui video pengantar, saat pembukaan training yang diikuti lebih dari 30 peserta ini, pendiri Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) tersebut mengatakan kurikulum ini lebih dari sekedar materi membongkar fakta. “Tapi kurikulum ini juga membahas hal lain yang merupakan bagian dari literasi berita,” ujarnya. 


Materi yang akan diterima peserta mencakup di antaranya dampak media sosial terhadap pemahaman publik pada informasi, mewaspadai efek makna ganda pada efek visual atau foto berita dan lain-lain. Peserta akan menerima 7 materi terkait literasi berita. 


Hingga akhir September, AMSI menargetkan setidaknya 300 orang dari berbagai unsur mendapatkan pemahaman terkait isu ini.

Iklan

               
         
close