Pemukiman warga Desa Pasir Panjang |
Infokitasulsel.com, Nusa Tenggara Timur -Desa Pasir Panjang semestinya potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata pemukiman karena berada di Pulau Rinca yang telah lebih dahulu menjadi destinasi wisata internasional untuk melihat hewan purba Komodo (Varanus komodoensis).
Sayang sekali, wisatawan hanya tahu Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca dan melihat hewan purba yang jumlahnya memang lebih banyak daripada jumlah penduduk pulau Rinca. Padahal pemukinan warga dengan segala aktivitasnya sebagai nelayan menjadi objek wisata yang tak kalah menariknya” ungkap Sri Murni Dosen Antropologi FISIP UI yang mengamati permukiman Desa Pasir Panjang.
Lebih lanjut, Murni mengemukakan bahwa banyak cerita yang dapat didengar dari warga Desa Pasir Panjang tentang bagaimana mereka mesti “bersahabat” dengan hewan purba yang buas dibalik mitos tentang dua bersaudara anak Puteri Naga.
Ketakutan akan selalau ada jika harus berhadapan dengan Komodo, namun karena ini adalah tempat tanah lahir mereka, maka warga tetap tinggal di desa ini. Eksotisme ini mungkin tidak ditemukan objek wisata lainnya di dunia, mengingat Komodo hanya ada di Indonesia yakni di Pulau Rinca dan Pulau Komodo.
Hasil tangkapan ikan warga yang di jemur |
Sepanjang jalan dari dermaga menuju pemukiman warga, wisatawan akan disuguhi pemandangan natural kehidupan nelayan. Perahu yang bersandar, tangkapan ikan yang sedang dijemur untuk diasinkan, anak-anak bermain sepanjang kampung, dan aktivitas keseharian lainnya dari warga desa.
Wisatawan juga dapat membawa pulang patung terbuat dari kayu berbentuk hewan Komodo ataupun tasbih yang dijual warga sebagai cinderamata. Ikan asing yang telah kering pun dapat dibeli sesuai dengan kesepakatan harga antara penjual dan pembeli ”
Cinderamata yang dijual warga Desa pasir panjang |
Wisatawan tidak perlu takut bertemu Komodo saat melintas dipemukiman warga karena ada pagar pembatas yang memisahkan area lintasan Komodo dengan pemukiman warga. Walau tetap saja wisatawan harus berhati-hati karena mana tahu ada Komodo kecil yang dapat menerabas pembatas tadi ”jelas Murni yang mendapat informasi dari salah seorang warga.
(UNIVERSITAS INDONESIA )