Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Lembaga Adat Toraja Desak Bupati Klarifikasi Pembongkaran Sepihak Kios Warga di Pango-pango

Redaksi
21 Jul 2023, 08:29 WITA Last Updated 2023-07-21T11:32:48Z
A D V E R T I S E M E N T
Ketua Lembaga Adat Toraja (LAT) Puang Benyamin Ranteallo bersama Penasehat Hukum LAT, Rudi Hartono (Ist)
Infokitasulsel.com, Tana Toraja - Ketua Lembaga Adat Toraja (LAT) Puang Benyamin Ranteallo menyayangkan tindakan yang diduga dilakukan oknum aparat Pemda Tana Toraja yang membongkar kios warga secara semena-mena di agrowisata Pango-pango.

Hal tersebut disampaikan langsung Puang Benyamin Ranteallo selaku Ketua Lembaga Adat Toraja (LAT) dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Warkop Sikamali', Se'pon Kamis 20 Juli 2023.

Bukan tanpa alasan, Puang Benyamin geram setelah mendapatkan informasi dari warga adat terkait pembongkaran pondok kios warga yang sehari-hari digunakan sebagai tempat mencari nafkah.

Pasalnya kios milik Pak Marthen yang telah ditinggalinya sebelum agrowisata Pango-pango dibangun tiba-tiba sudah rata dengan tanah tanpa sepengetahuannya.

Padahal Pak Marthen dan keluarganya meggantungkan hidup di kios itu, mengharapkan jajanan yang dijualnya untuk para pengunjung wisata.

Selain itu, kebun kopi milik rumpun keluarganya didapati juga telah dipasangi patok putih yang diduga milik kehutanan yang juga tidak diketahui siapa yang memasangnya, sehingga membuat para petani kopi tersebut takut masuk ke kebun kopinya lagi.

"Ini sama halnya menakut-nakuti warga, ada apa?" Tegas Puang Benyamin Ranteallo.

Puang Benyamin Ranteallo meminta kepada Pemda Tana Toraja dalam hal ini, Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja untuk mengklarifikasi maksud dari tindakan yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil tersebut.

"Saya selaku ketua Lembaga Adat Toraja sangat menyayangkan pembongkaran pondok kios dan pematokan lahan milik warga di pango-pango, jelas-jelas pondok tersebut sudah ada sebelum agrowisata pango-pango dibangun, mereka menggantungkan hidupnya disana kasihan," tambahnya.

"Sangat disayangkan, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati sangat jauh dari kenyataan yang ada, kasihan mereka rakyat kecil. Mereka yang berhak atas tanah tersebut malah seolah di usir dari negerinya sendiri," kesal Benyamin.

Benyamin kesal lantaran kegiatan tersebut tidak berdasar sama sekali, tidak ada surat atau bahkan pemberitahuan sebelum pembongkaran dan pematokan tersebut dilakukan.

Ia pun meminta agar Pemda Tana Toraja mengklarifikasi atas kedua kejadian yang tida berpihak kepada warga kecil tersebut.

"Tunjukkan kepada kami, apa dasarnya pembongkaran pondok kios dan pematokan kebun kopi warga tersebut dilakukan, jangan sampai ada niat-niat terselubung yang merugikan warga adat Toraja khususnya keluarga Pak Marthen yang juga anak cucu dari Puang Tarongko dan Puang Andi' Lolo," jelasnya lagi.

Adapun menurut Ketua Lembaga Adat Toraja (LAT) warga mengadu ke Lembaga Adat Toraja karena tidak tahu lagi kemana harus mengadu.

Diketahui, Ketua LAT Puang Benyamin Ranteallo salah satu anak cucu keturunan Puang Mamullu, Puang Tarongko,  yang merupakan salah satu pemprakarsa Ibu Kota Makale, yang telah memberikan banyak tanah hibah untuk kepentingan umum dan pemerintahan.

Iklan

               
         
close