![]() |
| Julianti Mapelay (Ist) |
Julianto menjelaskan bahwa temuan ini didapatkan dari hasil pantauan di lapangan serta adanya laporan dari masyarakat. Ia mendapati indikasi kuat bahwa pihak ketiga, dalam hal ini kontraktor, mengerjakan proyek berdasarkan kemauan sendiri tanpa mengindahkan spesifikasi yang telah ditetapkan dan kebutuhan masyarakat.
"Ada beberapa titik proyek yang dikerjakan tidak sejalan dengan keinginan masyarakat. Sebaliknya, yang dikerjakan oleh pihak rekanan justru berbeda. Hal ini sangat merugikan banyak masyarakat Toraja Utara," tegas politisi Partai Gerindra ini.
Lebih lanjut, Julianto Mapelay menyoroti aspek pengawasan yang dinilai sangat lemah dari pihak dinas terkait. Menurutnya, kegagalan dalam mencapai kualitas yang diharapkan disebabkan oleh kurangnya kehadiran pejabat vital di lapangan.
"Kan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) sama Kepala Dinas tidak turun langsung ke lapangan, mereka hanya terima gambar saja. Coba mereka turun langsung ke lapangan, mulai dari konsultan perencanaan, kepala bidang, dan juga kepala dinas, saya rasa proyek tersebut pasti hasilnya bagus," kata Julianto, menekankan perlunya tanggung jawab kolektif dalam pengawasan.
Menindaklanjuti temuan serius ini, Komisi III DPRD Torut berjanji akan segera melakukan pemantauan dan inspeksi mendadak langsung ke semua lokasi proyek yang disoroti dalam waktu dekat. Julianto memastikan bahwa DPRD tidak akan tinggal diam.
"Kalau ada yang tidak sesuai, maka kami tidak akan segan-segan untuk menyampaikan langsung ke Bapak Bupati. Kami akan kawal agar APBD Perubahan benar-benar memberi manfaat maksimal bagi rakyat Torut," tutupnya.



