Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Melalui Pengujian, Getaran di Patekke Ternyata Akibat Gempa Ringan

Andika Manglo Barani
30 Jun 2021, 15:30 WITA Last Updated 2021-07-01T11:50:32Z
A D V E R T I S E M E N T
Pertemuan antara pihak PT Malea dengan Masyarakat Patekke dan Forkopimda (Ist)
Infokitasulsel.com, Tana Toraja - Polemik getaran yang terjadi dan dirasakan oleh Masyarakat Lembang Patekke dan sekitarnya kini mulai mendapatkan titik terang.

Pasalnya tim independen yang telah melakukan penelitian di wilayah yang diduga terasa getaran dan juga lokasi yang diduga sumber getaran membeberkan hasil penelitiannya, Rabu 30 Juni 2021.

Tim peneliti yang berasal dari Unhas tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa penyebab getaran yang dirasakan tersebut ternyata berasal dari gempa ringan, sehingga dapat disimpulkan getaran tersebut terjadi secara alamiah.

Didepan warga patekke, Forkopimda Tana Toraja serta awak media, Dr. Eng. Ardy Arsyad, ST, M.Eng.Sc (Ahli Geoteknik yang juga Dosen Teknik Sipil Unhas) dan Dr. Muhammad rusli (Ahli Geofisika Unhas) membeberkan fakta bahwa di Tana Toraja juga semenjak tahun 2008 sudah mulai ada gempa ringan yang terjadi.

Hal tersebut pun dikatakan makin menguat setelah terjadi gempa palu dan mamuju, yang dirasakan sampai Toraja.

"Tidak ada korelasi antara Aktivitas malea dengan getaran, hal ini disebabkan oleh faktor alamiah." Tutur Dr. Rusli.

Diketahui, Para ahli telah melakukan penelitian selama 5 hari hingga akhirnya dapat menarik kesimpulan tersebut.

Kendati demikian, para peneliti menghimbau agar pihak PT Malea tetap memonitor di lokasi yang diduga sumber getaran, dengan memasang alat agar setiap saat dapat dilihat perkembangan apakah getaran semakin menurun atau menguat.

Usai mendengarkan pemaparan dari para ahli, warga Patekke pun mengeluarkan unek-uneknya, terlebih meminta PT Malea memberikan perhatian khusus terhadap warga yang terdampak.

Suasana pun mencair, Masyarakat mulai memahami dengan catatan akan diberikan pendampingan psikologis agar tidak menimbulkan trauma pada masyarakat.

Pihak Malea pun bersedia memberikan pendampingan khusus, seperti yang diharapkan Masyarakat Patekke dan sekitarnya.

Menutup pertemuan tersebut, Manajemen Malea menegaskan akan bertanggung jawab terhadap kerusakan yang diduga akibat getaran tersebut dan akan tetap memonitor serta melakukan penelitian lanjutan terhadap dugaan penyebab getaran tersebut. Pertemuan pun berakhir dengan tenang.

Iklan

               
         
close