![]() |
| Ist |
Infokitasulsel.com, Torut – Jantung Kota Rantepao bergetar dalam nuansa spektakuler saat Toraja Light Festival (TLF) III resmi dibuka pada Selasa malam, 22 Desember 2025. Di tengah gemerlap 60 Pohon Natal yang menghiasi kota, ada satu momen yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menghangatkan hati: potret toleransi yang indah dan nyata.
Ribuan pengunjung menyaksikan saat Tim Qasidah Uquwah dari Tana Toraja, saudara-saudari Muslim, dengan khidmat melantunkan musik religi tepat di depan landmark spiritual Toraja, Gereja Toraja Jemaat Rantepao.
"Ini luar biasa! Sangat memukau dan betul-betul memperlihatkan toleransi. Ada saudara kita yang beragama muslim hadir mengisi acara di depan Gereja Toraja. Pokoknya luar biasa," ujar Cintia, salah seorang warga Rantepao, menggambarkan kekagumannya.
Momen kebersamaan tanpa sekat ini menjadi simbol kuat bahwa Toraja Utara adalah rumah bagi keberagaman yang harmonis.
60 Pohon Natal dan Gelombang Solidaritas
Festival tahun ini jauh lebih meriah, menampilkan 60 Pohon Natal resmi hasil partisipasi lintas sektor: dari Denominasi Gereja, Komunitas Masyarakat, Ormas, hingga OPD Pemda Toraja Utara. Pohon-pohon ini tersebar di tiga titik utama: Halaman Tongkonan Sangulelle, Gereja Toraja Jemaat Rantepao, dan Alun-Alun Rantepao.
Namun, di balik gemerlapnya, Toraja Light Festival III juga mengirimkan pesan empati mendalam bagi korban bencana alam di Sumatera.
Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong, mengajak seluruh masyarakat mengirimkan doa dan dukungan. Sejalan dengan itu, Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt. Alfred Anggui, mengumumkan langkah nyata. Melalui Crisis Center, Gereja Toraja telah menghimpun dana bantuan dan berencana segera berangkat langsung ke lokasi bencana di Sumatera, menunjukkan solidaritas kemanusiaan yang melampaui batas geografis.
Kolaborasi Lintas Daerah dan Penggalangan Dana
Kreativitas festival kian solid dengan dukungan penuh jajaran Forkopimda, termasuk partisipasi unik dari Polres Toraja Utara dan Kodim 1414/Tana Toraja yang juga menampilkan pohon natal.
Dukungan meluas hingga ke luar daerah. Walikota Makassar, H. Munafri Arifuddin, S.H., secara khusus memboyong pohon natal dari Makassar, ditemani partisipasi unik dari Pemkab Luwu Utara.
Ketua Panitia TLF III, Kurniawan Rante Bombang, melaporkan antusiasme masyarakat atas acara yang berlangsung natural dan inklusif ini. Berkat dukungan sponsor dan kehadiran KNPI Expo dengan kuliner UMKM, panitia berhasil menghimpun dana hingga lebih dari Rp106 juta. Angka ini mendongkrak total hadiah untuk aneka lomba menjadi Rp85 juta, belum termasuk apresiasi khusus dari Bupati Toraja Utara.
TLF III, yang dibuka secara resmi oleh Pdt. Alfred Anggui, didampingi Bupati dan jajaran Forkopimda, akan berlangsung dari 22 Desember hingga 31 Desember 2025, menjadi perayaan cahaya, toleransi, dan kasih.



