Ist |
Pasalnya, kios- kios yang ada di pasar Seni Makale yang sebelumnya ditempati pedagang menjual berbagai kerajinan dan produk khas Toraja bakal beralih fungsi menjadi workshop tenun, sementara pemerintah daerah tidak menyiapkan tempat relokasi pedagang pasar seni.
Pasca penutupan kios yang ada di pasar seni Makale itu, beredar tulisan di media sosial. Tulisan yang seakan menjadi curhatan dan jeritan hati pedagang pasar seni Makale itu berbunyi sebagai berikut:
"Terima kasih tuk Pemerintahan NIVI yang telah membuka tempat pasar Seni yang kami tempati untuk mencari nafkah tuk kebutuhan hidup. Dan terima kasih pula tuk pemerintahan baru (Theza) yang menutup mata pencaharian kami. Tapi kami percaya bahwa pemerintah adalah wakil Allah jadi tidak mungkin memberikan hal yang tidak baik bagi rakyatnya. Tapi pasti yang terbaik. Tuhan, berilah hikmat dan kebijaksanaan kepada pemerintah kami di Bumi Tana Toraja".
Informasi yang diperoleh, pedagang pasar Seni Makale pernah menemui Komisi II DPRD untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka mempertanyakan penutupan pasar Seni Makale.
Meski begitu, para pedagang pasar Seni tidak punya pilihan lain harus menelan pil pahit mengosongkan kios yang selama ini mereka tempati untuk mencari nafkah di kawasan pasar Seni Makale.
Penulis : Ricdwan
Editor : Purwadi