Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Mobil Bermuatan BBM Disita Polres Tator, Diduga Ditujukan ke Proyek Bandara

Ricdwan Abbas
28 Okt 2021, 10:21 WITA Last Updated 2021-10-28T13:07:27Z
A D V E R T I S E M E N T

AKP Syamsul Rijal

Infokitasulsel.com, Tana Toraja - Kepolisian Tana Toraja menyita puluhan jerigen yang berisi BBM jenis solar beberapa hari lalu. BBM ini jenis subsidi yang akan di distribusikan untuk proyek di Bandara Udara Toraja.


Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP Syamsul Rijal mengungkapkan, ada sekitar 44 jerigen solar yang disita. Kata Rijal, BBM ini diamankan saat dalam perjalanan hendak dibawa ke bandara dengan menggunakan dua mobil Pick Up.


"Dari 44 jerigen, masing-masing satu jerigen berisi 33 liter. Jadi total ada sebanyak 297 liter solar yang kita amankan bersama kendaraan yang mengangkut," kata Kasat Reskrim Syamsul Rijal.


Kata Rijal, BBM ini disita karena diduga BBM subsidi yang hendak digunakan untuk proyek di Bandara. Hanya saja kata Rijal, dugaan ini masih didalami.


"Untuk saat ini kami sudah memeriksa beberapa orang termasuk pemilik perusahaan atas nama Edison dan Ganti Kamma, termasuk sopir yang mengangkut BBM tersebut," ujarnya.


Selain itu, Rijal juga sebut supir yang mengangkut BBM jenis solar tersebut tidak dapat memperlihatkan surat ijin.


"Saat ditemukan tdk dpt memperlihatkan ijinnya," ungkapnya.


Lanjut Akp Syamsul Rijal, dugaan penggunaan BBM subsidi ini masih butuh penyelidikan jauh. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan lembaga terkait soal adanya kemungkinan BBM subsidi yang dipakai untuk proyek bandara.


"Saat ini kita sudah bersurat ke Pertamina pusat Makassar namun tim dari sana belum ada yang turun. Kita berharap agar tim dari sana segera turun agar secepatnya bisa diperjelas soal sumber dan peruntukan BBM itu," ungkapnya.


Kepolisian sendiri belum mengetahui persis sumber solar tersebut. Untuk saat ini tengah didalami apakah pasokannya dilengkapi dokumen atau tidak.


"Kalau mereka tidak membawa surat keterangan, maka itu pelanggaran. Nah ini yang sedang kita gali," ucap Syamsul.


Untuk sementara ada dua perusahaan yang diduga sebagai pemasok yaitu PT Banga Prima Nusantara dan PT Intan Persada. Pemilik perusahaan masing-masing Edison dan Ganti Kamma.

Iklan

               
         
close