Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Baliho Caleg DPR RI, A.A. Baramuli Hilang di Toraja, Tim Minta Bawaslu Usut Hingga Tuntas

Redaksi
4 Feb 2024, 15:13 WITA Last Updated 2024-02-04T07:13:48Z
A D V E R T I S E M E N T
Banner Caleg DPR RI Dapil 3 Ahmad Abdy Baramuli (Ist)

Infokitasulsel.com, Tana Toraja - Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) milik Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Gerindra, Ahmad Abdy Baramuli, dilaporkan dilaporkan hilang dan dirusak oleh orang tidak dikenal.


Baliho Caleg Gerindra nomor urut 2 Dapil Sulsel 3 ini sebelumnya terpasang di sejumlah titik di Jalan Poros Makale-Rantepao dan sejumlah poros kecamatan di Toraja Utara dan Tana Toraja.


Namun, menurut Koordinator Kabupaten Tim Pemenangan AAB, Imbran, APK dalam bentuk baliho dan banner yang mereka pasang, banyak yang hilang dan rusak.


“Ada sekitar 1.000 banner dan baliho yang kami pasang di jalan poros Makale-Rantepao serta sejumlah jalan poros kecamatan di Tana Toraja dan Toraja Utara. Tapi beberapa hari belakangan ini, setelah kami cek kembali, banyak yang hilang dan rusak,” kata Imbran, dalam keterangan tertulis di Rantepao, Kamis, 1 Februari 2024.


Imbran mengatakan, banner AAB, yang sebelumnya menjadi perhatian masyarakat, kini hanya tersisa sekitar 10% yang masih terpasang di lapangan.


“Insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak serius terhadap visibilitas kampanye Bapak Ahmad Abdy Baramuli menjelang pemilihan, 14 Februari mendatang,” kata Imbran.


Tim AAB, kata dia, sudah turun ke lapangan dan menemukan bahwa hampir semua APK AAB dilaporkan hilang atau rusak. Diduga  akibat ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab.


“Lebih mencemaskan, terdapat indikasi kompetitor lain yang bermain tidak fair di Toraja,” tegasnya.


Imbran meminta perlunya keterlibatan pihak berwenang untuk menyelidiki dan mengungkap aktor di balik sabotase ini. Dalam tanggapannya, ia menyampaikan harapannya agar Bawaslu dan pihak terkait lainnya di kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara segera mengambil tindakan dan mengusut tuntas insiden ini, guna memastikan terciptanya pemilu yang adil dan demokratis.


Dugaan sabotase ini memunculkan pertanyaan terkait integritas dan etika politik, yang seharusnya menjadi landasan setiap kontestan dalam menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat.


Imbran berharap pemilu dapat berlangsung dengan jujur dan transparan, menciptakan demokrasi yang sesungguhnya mewakili kehendak rakyat. (*)

Iklan

               
         
close