![]() |
Ist |
Kaparang, salah seorang warga yang ditemui di lokasi, menyatakan bahwa sejak awal pengerjaan, proyek tersebut telah menimbulkan kecurigaan. "Kami menduga ada masalah, karena tidak ada papan proyek yang terpasang. Mereka hanya mengganti plafon, padahal kami curiga ada hal lain yang seharusnya dikerjakan," ujar Kaparang pada Rabu (13/8/2025).
Menurut Kaparang, warga berharap proyek itu dikerjakan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan melibatkan masyarakat lokal.
Ia juga mendesak dinas terkait untuk turun langsung ke lapangan. "Kami berharap proyek ini ditinjau langsung oleh dinas karena kami menduga tidak sesuai RAB. Yang diganti hanya plafonnya, bukan balok dan lainnya. Besar harapan kami agar Dinas Pendidikan, melalui pejabat pembuat komitmen (PPK) dan kustansi, bisa melihat proyek ini," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, PL membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan pokirnya. "Ya, benar itu pokir saya. Kalau memang ada yang tidak sesuai, nanti saya suruh tukangnya perbaiki kembali," jawabnya singkat saat dikonfirmasi via telepon pada Rabu (13/8/2025).
Di sisi lain, pejabat pembuat komitmen (PPK), Muchlis, justru menunjukkan ketidaktahuan. Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, ia malah balik bertanya tentang lokasi proyek tersebut. "Selamat siang dek, di mana itu?," tanyanya, sebelum kemudian mengakhiri percakapan.
Penulis: Tim Liputan