Ilustrasi Unjuk Rasa |
Hal ini sebagai bentuk lanjutan dari aksi sebelumnya dimana massa memberikan waktu selama 3 hari kepada pihak manajemen untuk memberikan tanggapan dari aspirasi masyarakat namun kenyataannya hal itu tak kunjung diterima.
Menurut seruan aksi yang gempar di media sosial whatsapp, mengatakan keberadaan PT. Malea diduga menyebabkan kerusakan lingkungan, pencemaran, kerusakan situs budaya, pemaksaan pembebasan lahan dan juga PHK Sepihak.
Titik aksi pun akan dilakulan di PH (Power House) menuju Gedung Aspirasi DPRD Tana Toraja.
"Diperkirakan jumlah massa yang akan ikut aksi ini lebih banyak dari aksi sebelumnya", tutur salah satu sumber yang tidak ingin disebut namanya.
Berikut isi lengkap dari seruan aksi ALIANSI MASYARAKAT TORAJA MENGGUGAT PT. MALEA.
"Salam sejahtera dan salam perjuangan..!!
Lingkungan menjadi tempat masyarakat menggantungkan hidupnya dengan mengelolah sumber daya alam yang ada. Kerusakan lingkungan sangat memberikan dampak besar kepada masayarakat sehingga masyarakat lokal kehilangan mata pencaharianya. Pencemaran lingkungan,kerusakan situs budaya toraja, pemaksaan pembebasan lahan,PHK sepihak yang saat ini masyarakat setempat di desa Randan batu kec.Makale Selatan dan sekitarnya tidak sepakat dengan hadirnya perusahaan pt.malea energy yang hanya memikirkan kepentingannya,Oleh karena itu kami dari aliansi MASYARAKAT TORAJA MENGGUGAT PT.MALEA ENERGY mengundang seluruh elemen masayarakat, Mahasiswa dan semua elemen yg pro kepada rakyat untuk hadir dalam aksi unjuk rasa yg akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Senin,27 july 2020
Titik kumpul : Di Lembang puru,
Mulai jam 08:00 sampai selesai.
Titik aksi : Power House (PH) menuju kantor DPRD Kab.Tana Toraja
Demikian undangan ini kami sampaikan, sangat di harapkan keterlibatan untuk mendukung dan menyampaikan tuntutan masyarakat.
#HidupRakyat
#HidupBuruh
#HidupMahasiswa
#Sebarkan
Demikian isi dari seruan aksi lewat pesan berantai whatsapp. (*/Red)