Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Warga Toraja 'Serlin Pare' Dibunuh Suaminya di Timika, Diduga Karena Cemburu Buta

Ricdwan Abbas
23 Sep 2021, 02:33 WITA Last Updated 2021-09-23T23:23:38Z
A D V E R T I S E M E N T

 

Serlin Pare dianiaya dan dibunuh suaminya lantaran cemburu buta
Infokitasulsel.com, Timika - Seorang warga Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja yang mencari kehidupan di tanah rantau tidak pernah menyangka nasibnya akan berakhir di tangan lelaki yang telah memberinya 3 orang anak. 


Dikabarkan, Serlin Pare (35 tahun) menghembuskan nafas terakhir setelah dipukul menggunakan balok pada bagian kepala yang dilakukan oleh suaminya pada hari Rabu, 22 September 2021 sekitar pukul 21.00 Wita di kediamannya di Nawaripi, depan gereja Alfa Omega. 


"Tadi malam sekitar jam 21.00 malam pak kakak kandung saya dipukul balok di bagian kepalanya. Saat diantar ke rumah sakit dia meninggal dalam perjalanan," ungkap adik korban, Shertin Linggi kepada Infokitasulsel.com via telpon 23 September 00.30 Wita.


Pelakunya yang merupakan suami korban itu sendiri diketahui bernama Habel. Ia juga berasal dari Toraja, Kecamatan Sa'dan Balusu, Kabupaten Toraja Utara. 


Dari pengakuan adik korban, Habel tega mengakhiri hidup istrinya diduga lantaran cemburu buta. 


Kepada redaksi, Serthin menceritakan kronologi kejadian yang menimpa saudarinya tersebut. 


"Istrinya (korban) kan kerja di pasar sedangkan suaminya (Habel) dirumah saja, jadi kalau istrinya keluar dia terlalu curiga, banyak curiganya. Jadi setiap pulang itu istrinya dari pasar dia cek Hp nya. Pas di pasar, mungkin ada mata-matanya suaminya, ada tukang ojek dia (Korban) temani duduk, tapi kan ada ibu saya dia temani juga. Dia (mata-mata Habel) foto, mungkin dia kirimkan suaminya disitulah dia marah, padahal itu kan banyak orang namanya juga pasar," ujarnya.


Serthin juga mengatakan, hal itu diketahui setelah anak dari korban yang berumur 4 tahun mendatangi tantenya (Shertin) dan neneknya (ibu korban) di pasar. Ia mengatakan bahwa ibunya telah dibunuh.


"Saksinya anaknya yang kecil kasian baru empat tahun. Dia datang kesana (pasar), dia bilang mamak dibunuh. Kami lari kesana, suaminya sudah tidak ada. Kakak saya sudah berlumuran darah pas kami masuk," ungkap Serthin.


Diduga, sebelum akhirnya meninggal, ia sempat mengalami penganiayaan. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya luka memar disekujur tubuh korban. 


Sempat kabur, namun akhirnya pelaku menyerahkan diri ke Polisi. Akibat perbuatannya, saat ini pelaku mendekam di sel tahanan Polsek Miru. 


Sekedar diwartakan, sebelum berita ini diangkat, ramai dibahas di grup-grup media sosial (fb). Atas dasar itu redaksi melakukan penelusuran lanjut. 

Iklan

               
         
close