Ist |
Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem ini menyempatkan
diri untuk bertemu warga Simbuang di beberapa Lembang selama dua hari.
Kecamatan Simbuang merupakan salah satu wilayah terjauh dan cukup sulit dijangkau
di Tana Toraja, tidak hanya itu, di Kecamatan Simbuang banyak sekali hal yang
bisa digali dan dikembangkan.
“Kita ke Simbuang lewat Kecamatan Bonggakaradeng, sepanjang jalan saya tidak pernah bosan melihat gunung dan lembah yang benar-benar sangat indah. Memang, akses jalan menuju Kecamatan Simbuang masih sangat jauh dari kata layak, bersyukurnya kami bisa kesana saat cuaca sedang cerah, tapi dengan kondisi jalan yang seperti itu, tidak terbayang bagaimana sulitnya melewati jalan itu dalam kondisi hujan.” Ungkap Eva.
Di Kecamatan Simbuang, Eva Stevany Rataba bersama tim
di damping oleh Ritayani Layuk, Camat Kecamatan Simbuang mengunjungi Lembang
Pongbembe, Lembang Puangbembe Mesakada, dan Kelurahan Sima.
Kecamatan Simbuang adalah salah satu wilayah di Tana
Toraja yang selalu mengundang rasa penasaran, bukan hanya karena jarak tempuh
yang sangat jauh, namun juga banyak hal lain yang menarik disana, seperti
panorama alam yang sangat memanjakan mata, sistem pertanian yang masih
tradisional, hasil tenun yang sangat berkualitas dan cantik, serta adat budaya
leluhur yang masih terjaga baik dalam bentuk fisik maupun nilai-nilai kehidupan
nenek moyang.
“Disini masih banyak warga yang memeluk kepercayaan “Aluk Todolo“ , atau kepercayaan nenek
moyang kita suku Toraja, makanya banyak kebiasan-kebiasaan masyarakat yang
mengikuti nilai-nilai dari “Aluk Todolo” tersebut. Namun demikian, tidak
sedikit warga Simbuang mulai memeluk agama Nasrani dan muslim. Tapi Aluk Todolo
sendiri kalau dalam KTP di terangkan sebagai agama Hindu” Jelas Ritayani Layuk,
Camat Kecamatan Simbuang.
Dalam kunjungannya, Eva memberikan bantuan benang
tenun untuk kelompok tenun di Kampung Adat Sarang Dena’ dan Kampung Adat Ke’pe,
menginap di salah satu rumah Tongkonan Simbuang yang memiliki ciri khas sendiri
dan tentunya unik di Kampung Adat Ke’pe, mendengarkan aspirasi masyarakat dan
duduk bersama mendiskusikan hal-hal yang bisa sama-sama diperjuangkan untuk
mengembangkan Kecamatan Simbuang.
“Saya duduk bersama warga di Kampung Adat Ke’pe,
tempat kami menginap, diskusi yang panjang malam itu. Sekian lama saya sangat
ingin menginjakkan kaki di Kecamatan Simbuang dan akhirnya tercapai, tidak
hanya menginjakkan kaki tapi juga duduk berdiskusi dengan warga. Saya bisa
merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan akses dalam banyak hal di daerah ini.”
“Surga tersembunyi di Tana Toraja, ungkapan yang
menurut saya tepat untuk Simbuang, tidak hanya disuguhi dengan panorama alamnya
yang indah, tapi juga kerajinan tangan dan cerita mengenai adat istiadat yang
masih dijaga hingga saat ini. Banyak, saya mendengar banyak kerinduan warga
disini, dalam hal pendidikan dimana masih banyak guru yang berstatus honor,
semangat anak-anak muda yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi namun terdapat kendala, semangat para ibu-ibu yang ingin mengembangkan
diri agar bisa mendukung kemajuan daerah. Luar biasa bagaimana mereka ingin
berkontribusi dan terbuka” jelas Eva, Anggota DPR RI, Komisi X yang bermitra dengan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Pemuda
dan Olahraga.
“Dari semua hal yang disampaikan, saya tidak bisa
menjanjikan semua akan terwujud dalam waktu tertentu, tapi saya bisa memastikan
untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Untuk mewujudkan ini, tentu semua
pihak harus berkerja sama dari warga disini sendiri, ke daerah bahkan hingga
pusat.”
Eva dan tim juga menyempatkan diri untuk beribadah
Minggu di Gereja Toraja Jemaat Sima, Kelurahan Sima. Gereja ini merupakan salah
satu bangunan yang menjadi ikon Kecamatan Simbuang. Gereja tua merupakan gereja
yang paling pertama di bangun di Kecamatan Simbuang dan telah berdiri selama
50tahun dengan kokoh dan anggun di atas bukit di kelurahan Sima.
“Saya sangat bersyukur, bisa ikut beribadah di Gereja
Tua di Simbuang, apalagi bisa ikut perjamuan kudus bersama jemaat disana, ini
adalah moment yang sangat langka.” Ungkap Eva.
“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran ibu dewan di
kampung kami ini, semoga Sembilan jam perjalanan yang di tempuh dapat menjadi
pengalaman yang berkesan bagi ibu dewan bersama tim. Jadi beginilah keadaan
kami disini, akses jalan menjadi tantangan terbesar bagi kita, karena bahkan
untuk biaya transportasi ke kota Makale saja kami harus berpikir sekian kali,
biayanya tidak murah, bahkan bisa hingga jutaan.” Ungkap Ritayani Layuk dalam
ibadah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Sima, Kecamatan Simbuang.
“Tidak hanya itu, ibu dewan yang sudah menyempatkan
waktu untuk hadir melihat kondisi kami disini, mendengar aspirasi warga disini,
tapi ibu Eva juga bahkan memberikan beberapa bantuan kebutuhan tenun
masyarakat, bahkan laptop untuk gereja. Semoga semua kedepannya dalam
menjalankan tugas tetap dan selalu di beri kesehatan” tambahnya.