Objek wisata religi Buntu Singki' Toraja Utara tak terawat, kini sepi pengunjung |
Seolah tidak ada habisnya, setiap tahun selalu muncul objek wisata baru. Hal ini tentu berdampak pada pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) khususnya sektor pariwisata.
Namun, semua itu diimbangi fakta miris, banyak tempat wisata kondisinya sangat memprihatinkan.
Lagi-lagi, faktor klasik menjadi penyebab rusaknya tempat wisata di Tana Toraja dan Toraja Utara. Pertama karena ulah pelancong yang tak ramah, corat-coret hingga merusak. Kedua, minimnya upaya perawatan.
Salah satu objek wisata yang terletak di Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kondisinya tampak terbengkalai dan tak terurus berimbas sepi pengunjung.
Objek wisata religi Buntu Singki’ ini sebelumnnya ramai dikunjungi wisatawan pada momen liburan natal karena mempunyai pemandangan alam yang sangat menakjubkan dengan latar pemandangan Rantepao, ibu kota Kabupaten Toraja Utara.
Sayangnya, objek wisata Religi Buntu Singki’ yang lokasinya kurang lebih 1 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Toraja Utara dengan Jarak tempuh sekitar 20 menit ini tak mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Terlihat mulai dari jalan masuk ke objek wisata yang dipenuhi rumput yang tingginya hampir mencapai tinggi orang dewasa.
Mirisnya, Salib yang merupakan simbol wisata religi di Buntu singki’ sudah rusak parah, terlihat saat ini atap bangunan bolong dimana-mana, plafon ambruk, kaca pecah, rumput tinggi, sampah berserakan dimana-mana membuat keindahan objek wisata kebangaan Toraja Utara ini tak lagi dilirik wisatawan.
Padahal, Toraja Utara sebagai salah satu Kabupaten kebanggaan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah tujuan wisata yang belum lama ini dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno.
Rinus, salah satu pengunjung yang memanfaatkan liburan natal berkunjung ke objek wisata Religi Salib Buntu Singki’ sambil mengabadikan momen dengan latar pemandangan kota Rantepao berharap ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan pembenahan ojek wisata.
"Kalau bisa jalan dari bawah diperhatikan dan bangunan yang rusak diperhatikan agar objek wisata ramai pengunjung, karena disini pemandangan alamnya sangat bagus," terang Rinus.
Sementara felix, petugas yang menjaga objek wisata mengaku jika saat ini sepi pengunjung, tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnnya yang jika liburan natal ramai dikunjungi wisatawan.
"Saat ini sepi pengunjung, mungkin karena faktor jalan yang sudah tidak terurus, bangunan yang rusak sudah lama tidak mendapat perhatian dari pemerintah, padahal karcis masuk hanya Rp. 15.000 untuk orang dewasa, Rp. 5.000 untuk anak-anak," ulasnya.
Felix pun berharap, ada perhatian dari pemerintah, agar bangunan objek wisata religi Salib Buntu Singki’ bisa kembali diminati wisatawan.