 |
| Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menaiki pesawat meninjau progres pekerjaan proyek Ollon di Bonggakaradeng, Tana Toraja, Jumat 12 Mei 2023. |
Selain itu, Andi Sudirman juga meninjau kondisi jalan trans Sulawesi penghubung Tana Toraja-Makassar, di Kulinjang, Enrekang.
Diketahui, beberapa waktu lalu, longsor menerjang daerah tersebut sehingga menghambat mobilitas yang mengganggu perekonomian warga Toraja.
"Alhamdulillah penanggulangan secara sementara oleh Tim Balai Kementerian dengan koordinasi PUTR dan Pemkab serta TNI Polri telah dapat dilewati akses Toraja-Enrekang," kata Sudirman di Instagram pribadinya.
"Terima kasih kepada semua tim dan mohon maaf kepada seluruh masyarakat," lanjutnya.
Seusai meninjau longsor di Enrekang dan Ngopi Bareng warga Toraja, orang nomor 1 di Sulsel ini meninjau proyek Ollon, Jumat 12 Mei 2023 siang.
Sebelumnya, proyek yang menelan anggaran hingga Rp 13 milyar lebih itu seharusnya rampung akhir 2022. Namun, karena tidak terserap sehingga ditarik kembali Pemprov Sulsel.
Akhir Desember 2022, Pemprov Sulsel kembali menggelontorkan anggaran Rp 27 miliar dengan target perampungan pada Juni 2023. Memasuki bulan Mei, ruas jalan menuju objek wisata Ollon belum mencapai 90 persen.
Sehingga, asas manfaat infrastruktur jalan tersebut belum dirasakan masyarakat hingga Mei 2023, justru menuai sorotan berbagai kalangan.
Padahal Gubernur sebelumnya telah menyatakan proyek tersebut sudah teraspal 90 persen akhir 2022 sesuai laporan Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung.
Lebih lanjut, Gubernur menggunakan helikopter meninjau proyek yang menyebrang itu seusai bertolak dari Rujab Bupati Tana Toraja.
Peninjauan yang dilakukan dari udara itu menjadi sorotan warga Toraja. Masyarakat menyinggung pernyataan pria kelahiran 1983 itu saat pidato di puncak Lovely Desember, "Saya mau kita pergi ke Ollon pakai Alphard."
"Katanya Pak Gubernur dulu mau ke Ollon pakai Alphard, kenapa pakai heli, kan itu yang jadi pertanyaan sudah rampung atau buru-buru," beber Dian di Makale seusai mengikuti ngopi bareng.
"Kalau memang mau meninjau jalan ya naik mobil biar tahu situasi dan keadaannya. Kenapa, karena 2 Minggu lalu saya turun, jalannya tidak sesuai ekspektasi," ujarnya.
Warga Bonggakaradeng yang enggan disebut identitasnya juga menilai peninjauan jalan dari udara kurang efisien. Kata dia, banyak unsur penting dalam proyek yang tidak terakomodir.
Apalagi, sebagian besar warga Bonggakaradeng mengeluhkan proses pengerjaan jalan yang dinilai tidak sesuai SOP.
"Tidak efisien caranya kalau begitu. Kalau Pak Gubernur betul-betul serius cek jalan ke bawah harusnya pakai mobil biar lihat kejanggalannya dan yang tidak sesuai SOP," ungkapnya. (Ricdwan)
.jpg)
