Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Sejumlah Penerima BPNT Tidak Menerima Kartu Pencairan, Dua Pemuda Gelar Unjuk Rasa

Ricdwan Abbas
8 Sep 2021, 19:36 WITA Last Updated 2021-09-09T07:36:14Z
A D V E R T I S E M E N T

Aksi Duet pemuda desa menyuarakan aspirasi masyarakat Lembang Leppan yang diduga 
Infokitasulsel.com, Tana Toraja - Menyikapi masalah data kependudukan dan bantuan sosial yang salah dialokasikan, pemuda Lembang Leppan menggelar aksi di kantor dinas Sosial dan Dinas Kependudukan Kab. Tana Toraja. Rabu, 8 September 2021.


Seruan Aksi berangkat dari permasalahan masyarakat yang terdaftar penerima BPNT, namun pihak lain yang memegang kartunya. Menurut mereka, pemerintah tidak boleh berdiam diri melihat gejolak permasalahan yang terjadi. 


Aksi demonstrasi tersebut mengatasnamakan 'Suara Hati Anak Desa'. 


Diawali dengan menyampaikan aspirasi di depan kantor Dinas Kependudukan, selanjutnya demonstran melakukan perbincangan dengan pimpinan dan staf Dinas Kependudukan. Kemudian demonstran beralih ke kantor Dinas Sosial Kab. Tana Toraja sebagai bentuk akhir klarifikasi bantuan salah sasaran. 


Penanggungjawab aksi Theofilus Patu Rerung yang akrab disapa Bung Theo saat ditemui di kantor Dinas Sosial mengatakan, aksi ini digelar karena penerima bantuan telah terdaftar namun kartu tersebut tidak dimiliki oleh penerima. 


"Sejumlah masyarakat di Lembang Leppan yang terdata sebagai penerima bantuan tidak mendapatkan haknya, setelah ditelusuri dan dikonfirmasi di Dinas terkait, ternyata terdaftar di server tapi bukan penerima seharusnya yang memegang kartu penerima bantuan itu," Ungkap Bung Theo. 


Anto, yang juga penanggungjawab aksi mengatakan," alasan demo kami karena sudah pernah menghadap secara baik-baik namun sampai hari ini tidak ada solusi".


Terkait pencatatan sipil, Kepala Dinas Kependudukan Andarias Saranga' yang ditemui setelah berdiskusi dengan demonstran mengatakan bahwa ketidaksinkronan data terjadi karena menggunakan data lama. 


"Itu kalau mereka (Dinas sosial) tidak pernah mengupdate data kesini, data lama yang mereka gunakan, itu masih bisa terjadi perbedaan." ujar Andarias Saranga'. 


Sementara, Kepala Dinas Sosial melalui Plt Sekretaris Abmider di kantor Dinas Sosial mengatakan, mereka tidak tahu kenapa ketidakcocokan data Dinsos dan Disdukcapil bisa terjadi. 


"Kalau dikatakan bahwa tidak ada keseragaman data Dinas Sosial dengan Capil, itu juga kami tidak mengerti. Ketika ada persuratan pusat bahwa ini salah, beda namanya, itu langsung kita komunikasikan ke Kependudukan". Terang Plt Sekretaris Dinas Sosial. 


Pengelola Data Kabupaten Dinas Sosial Kab. Tana Toraja, Rinto, membenarkan adanya transaksi yang terjadi di sistem Aplikasi Kemensos, sementara penerima bantuan tidak memegang kartu BPNT nya. 


"Saya buka datanya memang di datanya itu hanya orang tua berdua yang ada di sistem, setelah itu saya telfon teman-teman di Capil supaya divalidkan. Artinya Kartu Keluarga yang dibawa bapak (Bung Theo) dibaharui sekaligus divalidkan ke pusat, supaya besok-besok kalau misalnya kemensos dan Kemendagri melakukan sinkronisasi data, datanya sudah bisa di sedot datanya Kemendagri supaya sama. Terkait kartu, saya cek di cek bansos melalui aplikasi Kemensos, memang disitu ada transaksi terjadi". ungkap Rinto. 


Informasi yang diperoleh redaksi, data yang digunakan Dinas Sosial mengacu dan berpedoman pada Dinas Kependudukan, juga diketahui sampai saat ini, kartu bantuan sosial BPNT tidak berada di tangan penerima yang terdaftar.

Iklan

               
         
close