Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Miris!!! Petani Lansia di Toraja Menangis Melihat Kebunnya Berubah Jadi Jalan Tanpa Sosialisasi

Ricdwan Abbas
11 Sep 2021, 12:42 WITA Last Updated 2021-09-11T10:01:31Z
A D V E R T I S E M E N T

Nenek Damaris Ranteallo memperlihatkan tanaman dan tanahnya yang dikerjakan alat berat di Kel. Tarongko
Infokitasulsel.com, Tana Toraja - Nenek Damaris Usa Ranteallo, warga lingkungan Siallo Palio, Kelurahan Tarongko, merasa dirugikan atas pengerjaan proyek Jalan Tani di lingkungan Siallo Palio karena tanah miliknya dikerjakan pengelola proyek tanpa sepengetahuannya.


Damaris Usa mengaku sedih karena tanaman cabai yang ditanamnya sudah hampir panen dan buahnya lebat. Sementara itu satu-satu harapannya untuk dipetik dan dijual.


"Anu pak ini tidak di kasih tau baru dicabut, sakit sekali, ini lombok ku saya capek kerja sudah berbuah semua," ungkapnya dengan raut wajah sedih usai menangis. Jumat, 10 September 2021.


Lanjutnya, Damaris bercerita bahwa tanah yang ditanaminya sekarang, dulunya adalah sawah untuk menghidupi dirinya dan suaminya. Hanya saja, karena tubuhnya telah lanjut usia dan suaminya digerogoti penyakit, dia dan suaminya hanya bisa menanam sayuran dan cabai.


"Begini nak awalnya ini sawah, tapi karena suami saya sudah lanjut usia dan saya juga sudah lanjut sehingga saya jadikan sebagai kebun, untuk saya tamami sayur dan lombok, Tapi baru sebagian kita panen, besoknya tanaman kita itu sudah rata dengan tanah," ungkapnya.


Diketahui, Tanah tersebut satu-satunya yang ia miliki dan garap menjadi kebun.


Dia mengakui kondisi lahannya saat ini membuat dia rugi waktu, tenaga dan pupuk. Ia juga mengatakan lahan itu satu - satunya aset untuk menghidupinya bersama suaminya. 

Ditemui redaksi, ia mengakui sebelumnya tidak ada kabar dan sosialisasi dari pemerintah setempat bahwa akan ada pembangunan jalan yang dimaksud.


"Tidak ada yang kasih tau, tiba-tiba saja alat berat muncul," ucapnya.


Kepala lingkungan Siallo Palio yang dikonfirmasi via telpon 10 September, ia mengakui tidak adanya pemberitahuan sebelumnya. Ia beralasan, tanah nenek Damaris masuk dalam lingkungan Bala'ba dan itu fungsi kepala lingkungan Bala'ba.


Sementara kepala lingkungan Bala'ba mengatakan," masuk lingkungan Siallo itu, kan kita berbatasan dengan kali. Saya sebelah utara, Siallo sebelah Selatan".


Diketahui, hingga berita ini ditayangkan baik perangkat Kelurahan, pelaksana proyek dan operator alat berat belum memberikan keterangan terkait hal tersebut.


Salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya juga merasa prihatin atas kejadian ini. Ia berharap agar pemerintah memperhatikan nenek Usa.


"Kasihan nenek ini, kesehariannya hanya mengandalkan kebun kecil itu. Dulu kasihan waktu belum terlalu tua, itu daun singkong pergi dia ambil lalu tumbuk dan dijual di pinggir jalan," katanya dengan mimik sedih.

Iklan

               
         
close