Iklan

Iklan

,

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Ketua DPRD Tator Meradang, Sebut Bawaslu Arogan, Ada Apa?

Redaksi
31 Okt 2022, 16:23 WITA Last Updated 2022-11-20T08:26:03Z
A D V E R T I S E M E N T
Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi dan Wakil Ketua DPRD Yohanis Lintin Paembongan
Infokitasulsel.com, Tana Toraja -Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi meradang terkait sikap  Bawaslu Tana Toraja yang tidak menghargai Lembaga DPRD. Bawaslu mengabaikan pihak DPRD, dengan tidak mengundang Pimpinan DPRD pada saat acara pelantikan Panwascam se-Kabupaten Tana Toraja di Hotel Sahid, Mengkendek beberapa waktu lalu. 

Welem mengatakan  dirinya tak mengerti pola kerja Bawaslu dalam hal pengelolaan  Adminitrasi pemerintahaan yang bersifat umum.Misalnya siapa saja pimpinan daerah yang termasuk unsur Forkompinda di Kabupaten Tana Toraja 

"Bawaslu Tator menunjukkan arogansinya. Mereka tidak bisa bangun komunikasi pada DPRD. Ini tidak etis. Masa lembaga DPRD yang merupakan salah satu unsur Forkompinda tidak diundang. Bagaimana caranya, pimpinan DPRD itu adalah bagian dari ini,” ujar Ketua DPRD Tator Welem Sambolangi  didampingi Wakil Ketua Yohanis Lintin Paembonan saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (31/10/2022).

“Bisanya dia lupa, bukan pribadi saya yang keberatan tapi saya keberatan mewakili lembaga. Lembaga sebesar DPRD masa Bawaslu tidak tau, bahwa pimpinan DPRD adalah pimpinan daerah. Itukan acara besar. Acara resmi yang dia lakukan,” kata Welem.

Salah seorang jurnalis muda yang hadir saat Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD memberikan pernyataan kepada awak media terkait Bawaslu Tana Toraja

Menurut Welem, DPRD menyayangkan sikap Bawaslu. Bawaslu terkesan tidak menghargai institusi DPRD.

Padahal sebagai lembaga pemerintah, Bawaslu harusnya menjaga harmonisasi dengan DPRD. Welem menyebut, DPRD ini diisi oleh orang orang parpol. Dan Bawaslu adalah pengawas Pemilu, jelasnya.

“Kami menyayangkan sikap Ketua Bawaslu Tana Toraja yang tidak menghargai pimpinan Daerah secara khusus pimpinan DPRD, kami tidak gila di undang tidak gila hadir di acara. Tapi ini wujud sinergitas kita dalam proses Pemilu nanti,” tegas Welem.

Lanjut Welem, sebagai pimpinan daerah ia wajib membangun hubungan harmonis dengan semua stakeholder. 

Saat ini menjelang Pemilu diibutuhkan hubungan baik dan suasana sejuk dalam rangka melayani rakyat dan masyarakat Tana Toraja. 

Tapi apa yang ditunjukkan Bawaslu hari ini kata Welem, adalah sikap arogansi.

“Pantas saja banyak yang ribut-ribut soal kinerja Bawaslu Kabupaten Tana Toraja, membangun harmonisasi dan kemitraan saja mereka tidak paham. Dan itu menandakan Bawaslu Tana Toraja arogan,” tandas Welem.

Sementara itu Yohanes Lintin Paembonan selaku Wakil Ketua DPRD Tana Toraja mengatakan, Bawaslu lupa diri. Ia lupa peran DPRD menuju Pemilu 2024.

"Dia harusnya ingat bahwa Bawaslu bukan cuma urus partai politik dan capres. Tapi juga lembaga DPRD. Jangan sampai banyak hal yang dilupakan oleh Bawaslu Tana Toraja, Kalau Bawaslu melupakan banyak hal, saya tidak yakin Pemilu 2024 berjalan kondusif apabila hal ini tidak diubah,” ujarnya.

Yohanis mengajak Bawaslu menjaga sinergi dengan semua stakeholder. Agar lahir Pemilu yang sejuk, Pemilu yang beradab dan Pemilu yang jujur serta adil.(*)

Iklan

               
         
close